jadi begini, ehmm -ngomong ala-ala pak Anies Baswedan- bulan November 2016 lalu gue gabung komunitas yang kece abis namanya Kelas Inspirasi. ihh, apaan tuh?
oke gue ceritain ya, Kelas Inspirasi itu kegiatan sosial besutannya pak Anies Baswedan waktu jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dulu sebelum digantikan bapak Muhadjir. Inget gak ada kegiatan namanya Indonesia Mengajar? ya semacam jadi volunteer gitu deh, ngajar di pelosok selama setahun.
Berhubung satu tahun itu waktu yang lamaaaaaaaa, akhirnya dibentuklah Kelas Inspirasi ini yang lahir tahun 2012. Ngajarnya cuma sehari saja lho, dan ini yang bikin nagih.
segala profesi boleh gabung, diutamakan bukan pendidik, Jadi.. coba bayangkan yaa insyinyur kelautan atau pilot gitu ngadepin anak SD yang kelebihan energi. Hmm, bisa bayangin?
ya disinilah gue sadar arti penting guru. Loe bisa jadi orang besar, tapi itu gak mungkin terjadi tanpa sesosok guru. Loe bisa jadi orang besar, tapi belum tentu loe bisa jadi guru. noted!
Kalau mau gabung, silahkan ketik aja di Google "Kelas Inspirasi" nanti google bakal nunjukin link pendaftarannya di kota-kota se-Indonesia Raya. dari Sabang sampai Merauke ada, tenaaaaanggg... biasanya sih para relawan ini ikut Kelas Inspirasi di daerah Lombok yang paling ramai. Ya gitu, sekalian mengabdi sekalian rekreasi, ya gak? :D
oke, kita cerita pengalaman gue ikut Kelas Inspirasi untuk pertama kalinya ya!, silahkan di baca notes formal gue di bawah ini hehehehehe
Kelas Inspirasi Malang
tahun ini menyasar lokasi paling ujung timur Malang yaitu desa Pujiharjo
kecamatan Tirtoyudho kabupaten Malang. Menuju tempat ini bukan
hal mudah bagi panitia dan relawan. Jalan sempit dan berkelok, tanjakan dan
turunan yang curam, longsor di tiga titik jalan, dan himpitan jurang-jurang
mewarnai perjalanan menuju sekolah dasar Pujiharjo 2. War biyaaazaaakkk!
Menggunakan dua mobil,
11 relawan berangkat pukul 10.00 WIB dari malang menuju SDN Pujiharjo 2, memang
bukan jalan yang mudah untuk dilalui namun 12 relawan ini berbekal tekad kuat
membangun mimpi anak negeri. Cieeee
Ps: saking jauhnya ini
lokasi (ditempuh dalam waktu 4 jam mennnn) banyak relawan yang gugur d tengah
jalan, mereka shock dapat plotting lokasi terjauh hihi. Gue pun dapet tempat
ini gara-gara personil disini kurang. Tapi gak apa-apa. Gue bersyukur belajar
banyak.
Berkat niat tulus
ikhlas dari para relawan, Tuhan telah memudahkan perjalanan menuju sekolah
sasaran. Dengan waktu tempuh 4 jam dari kota ke lokasi, pukul 16.00 WIB kami
tiba di lokasi (gue hutang nyawa ke driver, sumpah! Ke Pujiharjo itu bukan cuma
butuh kendaraan yang kuat, tapi juga mental dan skill sang driver).
Mengapa bisa sampai 6
jam perjalanan? Karena belum ada satupun relawan yang datang ke pujiharjo
sebelumnya, berbekal GPS yang hanya sampai separuh perjalanan, karena
perjalanan selanjutnya tidak ada sinyal sama sekali (secara, bukit doing disana,
jangankan GPS. Lampu jalan gak ada cyiinn)
para relawan beberapa kali tersesat,
salah jalur, daaaaannn terjebak longsor hampir setengah jam (tebing kanan
longsor, sebelah kiri kami jurang huaaaaaa)
Sungguh, perjalanan
yang memacu adrenalin dan menguji mental.
Apakah cukup berhenti
sampai disini? Oh tidak, kami masih di bingungkan oleh tempat menginap.
Namun sekali
lagi, usaha memang tidak pernah menghianati hasil. Di tangan Tuhan dan
niat mulia relawan telah memudahkan segala kendala dan rintangan yang menerpa.
Tanpa ada kesulitan yang
berarti, kepala desa Pujiharjo, Hendik, memberikan tempat tinggal tepat di
depan pantai! Subhanallah…thanks pak kades, we rock youuuu!! <3
(pas kita tanya kita bias
kasih apa ke pak Kades, eh pak Kades bilang gini, “sampaikan ke teman-temannya
tentang pantai Spellot ya” huwaaawww asyik deeehh)
Pantai Spellot yang
dikenal dengan sebutan Pantai Pujiharjo karena lokasinya memang berada di Desa
Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang merupakan sebuah surga yang
tersembunyi, deburan ombak yang datang silih berganti memanjakan mata yang
memandang, terkadang deburannya sangatlah ganas dan ia mengingatkan bagaimana
kerasnya perjuangan para relawan mencapai lokasi ini.
“Kita diberi kesempatan
mengenyam pendidikan, tetapi kadang kita lupa menempatkan diri di masyarakat”,
kalimat dari Anis Baswedan ini begitu mengena di hati. Mengingat
perjuangan di Kelas Inspirasi kali ini, kita menyadari bahwa seringkali kita
sombong dengan pendidikan yang kita tekuni, lupa bahwa ilmu harus di amalkan,
teringat jika harus saling berbagi kesempatan.
Niat awal
menginspirasi, justru 11 relawan di SDN Pujiharjo 02 ini terinspirasi bahwa
sebesar apapun kita, setinggi apapun jabatan kita, sejauh apapun kita melangkah,
kita tak akan pernah lepas dari jasa guru dan orangtua. Kelas Inspirasi
mengajarkan kita bagaimana kita kembali mengingat darimana kita berasal dan
untuk apa kita ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar